Al Baqarah Ayat 186-190

Mar 11, 2020

Al Baqarah ayat 186 sampai 190 adalah bagian dari surah ke-2 dalam Al-Quran yang memiliki makna mendalam dan penting untuk dipahami. Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala berbicara tentang berbagai hal, termasuk tentang doa, ibadah, dan petunjuk bagi umat-Nya.

Al Baqarah 186: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran."

Ayat ini menyoroti pentingnya berdoa kepada Allah dan keyakinan bahwa doa-doa kita akan didengar dan dikabulkan oleh-Nya. Allah selalu dekat dengan hamba-hamba-Nya yang taat dan tawakkal kepada-Nya. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus senantiasa menjaga hubungan spiritual kita dengan Allah melalui doa dan ibadah yang tulus.

Al Baqarah 187: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagi kamu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak mampu menahan nafsumu, maka Allah telah menerima taubatmu dan telah mengampunimu. Sekarang maka campurilah mereka dan carilah apa yang telah telah ditetapkan Allah untukmu; dan makan minumlah sampai terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakan puasa itu sampai petang; dan janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Begitulah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia supaya mereka bertakwa."

Ayat ini memberikan penjelasan yang rinci tentang hukum bercampur suami istri saat bulan puasa Ramadan. Islam mengajarkan agar umat muslim menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah dengan penuh kepatuhan dan rasa takut akan-Nya. Puasa menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kesabaran dan ketakwaan.

Al Baqarah 188: "Dan janganlah kamu memakan harta kamu di antara kamu dengan jalan batil dan janganlah kamu membawa harta kamu ke hakim (menghadapinya) dengan suapan (rasuah) supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta orang lain dengan jalan yang dosa sedang kamu mengetahui."

Ayat ini menegaskan larangan terhadap perilaku korupsi, penipuan, dan penyalahgunaan harta yang tidak halal. Islam mengajarkan agar umatnya menjaga kejujuran, keadilan, dan ketulusan dalam bertransaksi dan berinteraksi dengan sesama manusia. Menghindari segala bentuk penipuan dan kecurangan adalah bagian dari menjalankan ajaran agama dengan benar.

  • Al Baqarah 189: "Mereka bertanya (kepadamu) tentang bulan sabit, katakanlah: 'Itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi) ibadah haji' dan bukanlah kebajikan itu bahwa kamu masuk rumah dari belakangnya dan masuk (pula) dari mukanya. Kebajikan itu ialah takwa, maka masuklah kamu rumah-rumah itu dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung."

Ayat ini menggambarkan pentingnya menjalankan ibadah haji dengan penuh kesungguhan dan ketakwaan. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi kewajiban bagi umat muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Melaksanakan haji dengan ikhlas dan tulus adalah wujud penghormatan kepada agama dan Allah SWT.

  • Al Baqarah 190: "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

Ayat ini menekankan tentang pentingnya memiliki sifat adil dan berperang hanya dalam keadaan darurat atau mempertahankan diri. Islam menganjurkan agar umatnya menjaga keseimbangan dalam menjalankan hukum agama dan tidak melampaui batas dalam segala hal. Berperang hanya diperbolehkan untuk membela diri dan kebenaran tanpa merugikan pihak lain.

Kesimpulan

Al Baqarah ayat 186-190 mengandung pesan-pesan penting yang harus dipahami dan diamalkan oleh umat muslim. Dari ayat-ayat tersebut, kita dapat belajar tentang pentingnya tawakkal kepada Allah, menjalankan ibadah dengan ikhlas, menjaga kejujuran dan ketulusan, serta menjaga keseimbangan dalam berbagai aspek hidup. Semoga kita senantiasa bisa menjalankan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan rahmat serta keberkahan dari-Nya.